ILMU GIZI II SYIFA ZAHRA
Pengelompokan Gizi Berdasarkan
Kebutuhan
Berdasarkan kebutuhan gizi di bagi menjadi dua kelompok besar
yaitu :
Zat Gizi Makro :
- Karbohidrat – Glukosa; serat.
- Lemak/
lipida –
Asam linoleat (omega-6); asam linolenat (omega-3).
- Protein – Asam-asam amino; leusin;
isoleusin; lisin; metionin; fenilalanin; treonin; valin; histidin;
nitrogen nonesensial.
Zat Gizi Mikro :
- Mineral: Kalsium; fosfor; natrium; kalium;
sulfur; klor; magnesium; zat besi; selenium; seng; mangan; tembaga;
kobalt; iodium; krom fluor; timah; nikel; silikon, arsen, boron; vanadium,
molibden.
- Vitamin: Vitamin A (retinol); vitamin D
(kolekalsiferol); vitamin E (tokoferol); vitamin K; tiamin; riboflavin;
niacin; biotin; folasin/folat; vitamin B6; vitamin B12; asam pantotenat;
vitamin C.
- Air
dan Elektrolit.
Fungsi Zat Gizi Makro
Fungsi
karbohidrat:
- Sumber energi bagi kebutuhan sel-sel
jaringan dalam tubuh,
- Melindungi protein agar tidak di
bakar sebagai penghasil energi,
- Membantu proses metabolisme lemak
dan protein,
- Dalam hepar berfungsi sebagai
detoksifikasi zat-zat toksis tertentu,
- Masing –masing karbohidrat memiliki
fungsi tertentu dalam tubuh
- Berguna untuk pencernaan dalam
memprlancar defekasi
- Bahan pembetuk asam amino,
metabolisme normal lemak, menghemat protein, meningkatkan pertumbuhan
bakteri usus, mempertahankan gerak usus, meningkatkan konsumsi protein,
mineral dan vitamin B.
Fungsi lemak
:
- Sebagai sumber energi
- Merupakan bahan baku hormon
- Membantu transport vitamin yang
larut dalam lemak
- Sebgai bahan insulasi terhadap suhu
- Sebagai pelindung organ-organ tubuh
bagian dalam
Fungsi
Protein :
- Sebagai bahan pembentuk enzim
- Alat pengangkut dan alat penyimpan
- Pengatur pergerakan
- Penunjang mekanis
- Pengendalian pertumbuhan
- Media perambatan impuls syaraf
Fungsi Zat gizi Mikro
Fungsi
Vitamin
Vitamin memiliki fungsi yang spesifik sesuai dengan fungsi spesifik sebagai biokatalisator atau sebagai koenzim. Sebagai contoh adalah sebagai koenzim Metbolisme karbohidrat, lemak, protein dll. Oleh karena itu,kekurangan fitamin yang dikenal dengaan avitaminosis akan berdampak buruk pada kesehatan dan gangguan biologis organ atau sistem.
Fungsi Utama
Mineral :
- Sebagai komponen utama tubuh
(structural element) atau penyusun kerangka tulang, gigi dan otot-otot.
Ca, P, Mg, Flour dan Si untuk pmbentukan gigi sedang P dan zat in organik
untuk penyusunan protein jaringan.
- Merupakan unsur dalam cairan tubuh
atau jaringan, sebagai elektrolit yang mengatur tekanan osmasis (Fluit
balance), mengatur keseimbangan asam basa dan permeabilitas membran.
Contohnya adalah Na, K, CI, Ca, dan Mg.
- Sebagai aktifator atau terkait dalam
peranan enzim dan hormon.
Fungsi
natrium bagi tubuh adalah sebagai berikut:
- Membantu mempertahankan keseimbangan
air, asam dan basa dalam cairan ekstraseluler.
- Sebagai bahan penyusun dari cairan
(getah) pankreas, empedu, dan keringat.
- Peranan penting dalam kontraksi otot
dan fungsi syaraf.
- Memainkan peranan khusus dalam
penyerapan karbohidrat.
Gejala defisiensi natrium adalah
kelesuan, mual, muntah, lekas marah, pusing, kehilangan nafsu makan, penurunan
pertumbuhan, kehilangan berat badan karena kehilangan cairan tubuh,
berkurangnya produksi susu pada ibu yang menyusui,diare, kram otot. Kadar natrium
dalam darah yang turun dibawah normal disebut hiponatremia.Kalium dalam makanan
dan dalam tubuh ditemukan dalam bentuk ion K+ baik
dalam larutan ataupun dalam bentuk garam.
Fungsi kalium
bagi tubuh adalah sebagai berikut :
- Merupakan bagian integral dan
esensial tiap sel dan dibutuhkan untuk pertumbuhan sel.
- Dalam sel kalium membantu banyak
reaksi biokimia seperti pelepasan energi dari makanan, sintesi glikogen
dan protein.
- Mengatur tekanan osmotik dalam sel
dan mengontrol distribusi air antara cairan intraseluler dan ekstraseluler.
- Menjaga keseimbangan asam basa.
- Penting dalam transmisi impuls
syaraf.
- Ikut dalam pelepasan insulin dan
pankreas
- Bersama magnesium (Mg2+) penting dalam relaksasi otot yang
merupakan lawan dari stimulasi otot oleh Ca2+.
- Rasio 1:1 antara Na/K sehingga dapat
menjaga efek asupan natrium yang tinggi.
Gejala defisiensi kalum adalah
pusing, muntah, diare, lemah otot, lemah otot pernapasan, kembung serta denyut
jantung cepat dantidak berturan. Kalium di temukan banyak dalam makanan,
terutama pada buah-buahan dan sayuran. Kalium banyak terdapat dalam bayam,
pisang, jamur, brokoli, susu, daging, tomat, jeruk kol dan asparagus.
Komentar
Posting Komentar